Rabu, 20 Agustus 2008

Bukit Ujung Mata

Anjingku berteriak di ujung mata
Melengkingkan jerit kesedihan
Dalam paku jantung sang langit
Saat sang angin hendak mengoyak bumi
Di ujung bukit menjerit lara

1 komentar:

Farah Mustika Sari mengatakan...

Selalu ada fajar
Bahkan untuk bukit ujung mata
Segeralah berlari kesana
hentikan kisah yang lara
untuk menyongsong jingga

(ceile..kayak tau maksudnya aja aku..hee..
terus berkarya, penyair..karenamu dunia berwarna...
halah...)