Minggu, 10 Agustus 2008

Tetes-tetes Rindu

Lihatlah ke ujung langit
Hatiku tergantung di kaki cakrawala
Ditemani matahari yang hendak tenggelam
Hatiku memerah seperti siluet senja yang mulai kalah
Tapi takkan aku menyerah
Ku telah tahu rahasia bertarung
Gapaian tangan hanyalah angan
Jauh langkah hanyalah waktu
Di kala mereka bersatu,
Luas samudera menjadi sungai
Karena hati takkan lagi bergelombang
Andai kau dapat merasakan getaran hatiku
Kau akan tahu,
Rinduku menetes-netes seperti mata air dalam gua
Hingga saat mendengar kepulanganmu
Jantungku meletup-letup seperti bara
Tapi tak mengapa
Tunggu saja aku di seberang
Niscaya kan kujemput kau,
Lalu kita terbang

Tidak ada komentar: