Rabu, 27 Agustus 2008

Sahabat Sehati

Rara...
Langkahmu berderap menapak tinggi
Tak acuh pada kerikil yang menjadi duri
Tanganmu melambai bagai bendera
Menampar mata angin yang mengintip
Membisukan suara-suara
Dengan kata-katamu yang penuh rasa
Kau panggil aku apa adanya
Sorga...
Ku tatap lekat dirimu "aneh"
Ada sosok baru kau gapai-gapai
Dengan wajah seputih kapas
Berhias helaian awan sebagai hunian
Milah yang indah...
Adalah sebuah keajaiban
Pertemuan adalah kesaksian
Persahabatan hati dari perbedaan
Itulah anugerah...
Tak perlu tak sama memicu darah
Sorga menjadi saksi
Saat nyawa-nyawa mengelilingi jasad
Sorot mata menangkap bayang-bayang
Lingkar-lingkar lelah beradu cepat
Helaian rambut lekas terburai-burai
Menyaksikan rasa manis yang singgah di tepi daun
Menemani Sorga dalam kesunyian
Saat Rara dan Milah harus terbang
Melayang di perbukitan
Selamat jalan kawan
Sampai jumpa pula
Entah kapan...
Entah di mana...

Tidak ada komentar: