Sungai melarutkan hasrat
Di kala sang langit bergemuruh
Dan menitikkan air mata...
Aku terlumat oleh lidah-lidah cinta
Pada saat hati terpenjara
Cengkramannya tak kuasa ku elak
Meremas begitu kuat
Menggilas sisa-sisa ingatan
Dan menggantinya dengan benih-benih benalu dalam darah
Hingga terpercik aroma pahit yang mengoyak tenggorokan
Sabtu, 23 Agustus 2008
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar