Minggu, 26 Juli 2009

Tuhanku Jauh-Dekat

Sebuah jalan telah terbujur kaku di depan mataku
Ada tapak yang memijak dalam
Melihatnya, terukirlah sebuah peta hidup
Lantas aku berlari searah peta
Lurus, tanpa kelok
Angin yang kuterjang sampai melibaskan api
Terasa panas mulai menyelubungi hati
Dingin mendadak musnah dan terlarut dalam darah
Jantungku menggigil
Leherku menggigil
Hingga kakiku tak kuat lagi berpijak
Doa-doa yang kupanjatkan selalu menjadi awan
Tak dapat menembus ozon
Tak pernah menyentuh langit
Entah kapan semua lantunan sampai pada sang Khaliq
Meski diri_Nya bersemayam pada nadiku

Tidak ada komentar: