Jumat, 31 Juli 2009

Tuhan dan Dalang

e o e a e o a...
Nyanyian klasik mengiring hari
Di saat sang kala mulai membuka mata
Dan, si jabang bayi mengatupkan kelopaknya

haiya... rang-rang gumirang...
Terdengar sahdu lipatan hati
Menggerus rasa yang mulai kalah
Di ujung senapan dadanya berdarah

e o e a e o a...
Jerit paceklik mengapit lehernya
Si dalang kehilangan daya
Wayangnya entah ke mana

haiya... rang-rang ayo perang...
Tuhanku murka atas sengketa
Si dalang dilibasnya hanya dengan kata, maka jadilah nyata
Dan, si dalang tak lagi bercerita

Tidak ada komentar: