Selasa, 16 September 2008

Hatimu Ada di Sela Jemariku

Saat kau isi sela jemariku
Itulah pertama kali ku rasakan getaran aneh tubuhmu
Yang sengaja kau pendam untuk membungkus bunga-bunga hati
Lalu kita habiskan sisa-sisa malam
Menikmati indah rembulan yang bersinar cerah
Secerah hati kita
Hati yang terbalut amsara singkat
Tapi ku yakin asmara kita tidaklah bejat
Karena ikatan yang kita jalin tidak berpangkal pada wajah
Melainkan mengakar pada hati
Dan, itu lebih abadi

Tidak ada komentar: